Seperti dilansir Foxnews.com, Senin (22/9), sebanyak 1200 umat Katolik Roma memadati Gereja St. Fransiskus dari Asisi menggelar doa yang dipimpin oleh Uskup Agung Paul S. Coakley. Ia menekankan akan kasih dan kemurahan Tuhan.
“Kita berkumpul sebagai saksi berharap di tengah kehadiran kuasa kegelapan ke tanah yang baik ini dan di seluruh dunia. Kita tahu bahwa Kristus menang! Dia diserang si iblis. Dia telah menghancurkan pemerintahan dosa dan kuasa kematian melalui salib-Nya yang kudus dan kebangkitan yang mulia,” ujar Uskup Agung Coakley dalam ibadah yang digelar pada Minggu (21/9) akhir pekan lalu.
Uskup Agung Coakley mengatakan Black Mass hanya menghujat dan melanggar kesucian ritual Katolik dan penodaan sakramen ekaristi. “Mereka mengakui kehadiran nyata dari Tuhan Yesus, tidak memujanya, tetapi hanya mengejek dan menghina atas dasar kebencian”.
Menurut laporan dari surat kabar Oklahoma, ritual Black Mass itu dipimpin oleh Adam Daniels dan digelar di sebuah teater kecil di ruang bawah tanah gedung Civic Center. Ritual ini merupakan rangkaian upacara untuk memperolok-olok ibadah Misa Katolik dan diisi dengan ritual asusila.
Umat Katolik pun mengaku resah. Sehingga lewat rangkaian ibadah doa itu, umat diharap dapat tetap kuat, teguh dan setia dalam imannya. Mereka tampak mengikuti rangkaian pujian dan doa atas karunia iman dalam rangkaian sakramen.
Sumber : Foxnews.com/ ncregister.com/ls